pencandraan celosia argentea var cristata
DESCRIPTION
STTTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMSISTEMATIK TUMBUHAN TINGGI
LAPORAN PENCANDRAAN
JENGGER AYAM Celosia argentea L. var cristata
NAMA : RISKY NURHIKMAYANI
NIM : H411 12 311
KELOMPOK : II (DUA) A
HARI/TGL. PERC. : JUMAT/24 APRIL 2015
ASISTEN : OLIVIA DATU PARUNG
LABORATORIUM BOTANIJURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Suatu jenis makhluk hidup yang baru ditemukan harus dicandra terlebih
dahulu. Mencandra adalah mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu
makhluk hidup yang akan diklasifikasi. Untuk mencandra atau mengidentifikasi
makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat pembanding. Alat
pembanding tersebut dapat berupa gambar, spesimen (awetan hewan atau
tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, serta kunci
identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi (Steenis, dkk.,
2008).
Penyandraan atau pertelaan (deskripsi, deskriptio) adalah teknik
penggambaran sifat-sifat tumbuhan dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi
dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, manfaat dari golongan
tumbuhan yang dimaksud. Pertelaaan golongan (takson) tumbuh dapat pada
tinglkat suku (familia), marga (genus), jenis (spesies), dan dibawah tingkat jenis
yaitu anak jenis (sub jenis), varitas (varietas), dan forma. Pertelaan suatu jenis
takson tumbuhan dilakukan untuk populasi dalam wilayah penyebarannya
sehingga dapat menggambarkan variasi sifat yang ada. Untuk mempertelakan
suatu takson tumbuhan diperlukan adanya aturan baku tertentu (Issirep, 2005).
Menggunakan kunci determinasi, setiap spesies yang akan diidentifikasi
dihadapkan pada dua ciri-ciri morfologi yang salah satunya paling sesuai dengan
spesies tersebut. Apabila sudah diperoleh ciri-ciri yang sesuai dengan spesies
tersebut, kita kemudian menuju ciri-ciri berikutnya sesuai dengan angka yng
tercantum di belakang ciri-ciri tersebut. Demikian seterusnya, sampai diperoleh
nama spesies tersebut (Steenis, dkk., 2008).
Jengger ayam (Celosia argentea L.) biasa ditanam sebagai tanaman hias di
taman-taman, pekarangan, dan tempat-tempat lainnya karena bentuk bunganya
yang indah, jarang tumbuh liar. Pada percobaan ini akan dibuat laporan
pencandraan Celosia argentea L. var cristata.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah :
1. Termasuk ke dalam ordo apakah Celosia argentea L. var cristata?
2. Termasuk ke dalam familia apakah Celosia argentea L. var cristata?
3. Bagaimanakah kunci determinasi tanaman jengger ayam Celosia argentea L.?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai :
1. Untuk mengetahui ordo Celosia argentea L. var cristata.
2. Untuk mengetahui familia Celosia argentea L. var cristata.
3. Untuk mengetahui kunci determinasi tanaman jengger ayam Celosia
argentea L. var cristata
I.4 Waktu dan Tempat
Laporan Pencandraan Celosia argentea L. var cristata ini dilakukan pada
24 April 2015 di Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi. Yang dilakukan dalam
proses ini adalah identifikasi makhluk hidup satu dengan makhluk yang lainnya.
Pencandraan digunakan untuk mengamati tingkah laku, bentuk morfologi,
anatomi dan fisiologi pada makhluk hidup (Darmojo dan Sastrowiyono, 1997).
Pencandraan atau pertelaan (deskripsi, deskriptio) adalah teknik
penggambaran sifat-sifat tumbuhan dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi
dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, manfaat dari golongan
tumbuhan yang dimaksud. Pertelaan golongan (takson) tumbuh dapat pada tingkat
suku (familia), marga (genus), jenis (spesies), dan dibawah tingkat jenis yaitu
anak jenis (sub jenis), varitas (varietas), dan forma (Issirep, 2005).
Kunci identifikasi atau kunci determinasi pertama kali diperkenalkan
oleh Carolus Linnaeus. Namun, sebenarnya Jean Baptiste de Lamarck-lah yang
menggunakan kunci modern untuk tujuan identifikasi. Salah satu kunci
identifikasi adalah kunci analisis menggunakan ciri taksonomi yang saling
berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut dinamakan kuplet yang terdiri atas
dua bait pernyataan atau lebih. Kedua bait tersebut berisi dua ciri yang saling
berlawanan sehingga disebut kunci dikotomis . Jika salah satu ciri ada yang cocok
dengan ciri makhluk hidup yang diidentifikasi, ciri atau alternatif lainnya gugur
(Steenis, dkk., 2008).
“Celosia” Berasal Daripada Perkataan “Kelos” Yang Bererti “Terbakar”
(Mungkin Disebabkan Warna Bunganya Itu Kelihatan Seperti Api Yang Sedang
Membakar). Dalam Bahasa Inggris Ia Dipanggil “Cockscombs” Dan
“Woolflowers”, Bunga Jengger Ayam Mendapat Namanya Daripada Bentuknya
Yang Menyerupai Jengger Ayam Jantan (Lestari, 2015).
Celosia merupakan salah satu tanaman dari famili Amaranthaceae. Ciri
umum dari famili ini adalah habitusnya berupa herba, sehingga sudah termasuk
maju dalam segi habitusnya. Daunnya merupakan daun tunggal, dengan letaknya
tersebar atau berhadapan. Bunganya tidak begitu menarik, bunganya kecil, tungal,
sering diliputi oleh braktea, atau brakteola. Setiap bunganya memiliki simetri
aktinomorf, Bi- atau uniseksual, periantium 3-5 helai, sepaloid kering berbentuk
selaput, Lepas atau bersatu bagian di bagian dasarnya. Stamen sebanyak
perianthiumnya dengan letak berhadapan dengan helaian perianthium.
Perianthium lepas-lepas atau bersatu dibawah membentuk tabung. Ovarium
superum, 2-3 karpel, 1 ruangan dengan satu atau beberapa ovulum, bunga
majemuk (Spika) dan memiliki banyak brachtea, kaliks serta korola tidak bisa
dibedakan karena bentuknya tipis seperti membrane (Lestari, 2015).
Spesis bunga jengger ayam ada lebih kurang 60 tetapi yang popular ialah
Celosia argentea L. var cristata. Bunga jengger ayam tidak memiliki bau yang
wangi dan didapati dalam pelbagai warna yang cerah-cerah (Lestari, 2015).
Klasifikasi Tumbuhan Jengger Ayam
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Apetalae
Ordo : Charyophyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Celosia
Species : Celosia argentea L. var cristata
Sumber : Gembong Taksonomi Tumbuhan
Tumbuhan ini banyak dikenal di Sulawesi dengan sebutan tatara manuk,
sapiri manu, bunga api-api, laya, langgelo, kaputi ayam, rangrang jangang, bunga
lali manu, dan puwa ri sawito. Di Jawa, bunga ini dikenal sebagai Jawer hayam
(bahasa Sunda), jawer kotok, bayem cenggeng, jhanggar ayam atau rebha
mangsor, sedangkan di Sumatera disebut sebagai celala, banda ulu, dan bunga
tali. Orang Maluku menyebutnya Wire, kolak, took, marerede, sule-sule,
sementara orang Nusa tenggara janggar siap, ndae ana sina atau bunak manula
larit (Anonim, 2015).
Celosia argentea L. var cristata adalah tanaman bunga dari famili
Amaranthaceae yang bentuk bunganya menyerupai daging merah yang tumbuh
dibagian kepala ayam jantan, tanaman semusim ini tumbuh tegak dengan tinggi
antara 60 cm – 90 cm, pada umumnya tidak tumbuh liar melainkan di taman-
taman atau halaman rumah sebagai tanaman hias, batangnya tebal dan kuat
dengan daun tunggal, tumbuh berseling, berbentuk bulat telur sampai memanjang
dengan panjang 5 cm – 12 cm dan lebar 3,5 cm – 6,5 cm berujung runcing, bertepi
rata dan berwarna hijau dengan sedikit garis merah di tengah-tengah daun, jenis
tumbuhan herba yang hidup di air dengan memiliki bentuk daun yang bervariasi
ada yang besar, sedang. Bunganya juga memiliki variasi warna yang sangat
banyak (Lestari, 2015).
Celosia argentea L. var cristata memiliki habitus perdu pola
percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat, jenis daun majemuk,
duduk daun roset batang, bentuk daun bulat telur lonjong (ovatus), ujung daun
Atenuatus, pertulangan mennyirip (pinnatus), tepi daun bergelombang
(undulatus), pangkal daunnya kuneatus, bunga tunggal, Perbungannya umbela,
simetri bunganya aktinomorf, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang
dengan jenis kelamin biseksual. Calixnya bersatu dengan stamen pada bagian
dasar bersatu serta pistilumnya dinding ovaium terpisah. Ovariumnya superum
dengn simetri bunga aktinomorf. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah
dua (dioucieous) dimana alat kelaminya terpisah antara jantan dan betina.
Pelekatan karpelnya sinkarp, memiliki jenis buah majemuk dengan tipe plasenta
basalis (Lestari, 2015).
Tanaman ini memiliki alat reproduksi (organum reproductive) yang
bersifat generatif yaitu bunga (flos). Bunganya tergolong bunga banci
(hermaprodit) yaitu dalam satu bunga terdapat dua alat kelamin sekaligus yaitu
jantan (benang sari) dan betina (putik). Reproduksinya melalui proses
penyerbukan/persarian. Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari di atas
kepala putik (Galung, 2010).
Dari segi ekologinya, jengger ayam adalah sejenis tumbuhan yang
dikelompokkan sebagai tanaman terna yang tumbuh tegak dengan tinggi antara
60-90 cm.,Kebanyakan tumbuhan jengger ayam ditanam di halaman dan di
taman-taman, jarang terdapat tumbuh liar. Jengger ayam banyak dibudidayakan
dan ditemukan dari daratan rendah sampai ketinggian 1000 m dpl (Jabar, 2014).
Pemberian sinar matahari cukup esensial, diperlukan pula pemupukan yang
teratur. Celosia membutuhkan udara yang dingin dan sirkulasi udara yang baik
untuk memperpanjang masa pembungaannya (Galung, 2010).
Bunga jengger ayam rasanya mais, sifatnya sejuk, astringen, dengan
afinitas ke meridian hati dan ginjal. Berkhasiat antiradang, penghenti perdarahan
(hemostatis), dan menerangkan pengelihatan. Bunga mengandung minyak lemak,
kaempferitrin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun terdapat saponin,
flavonoida, dan polifenol. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah
bunganya. Keringkan dengan cara dijemur untuk penyimpanan (Persi, 2012).
Bunga jengger ayam Celosia argentea L var cristata ini memiliki nilai
ekonomi, di mana tanaman ini di minati oleh masyarakat karena tanaman ini
sangat indah dan perawatannya tidak terlalu sulit, hanya pemberian sinar matahari
cukup esensial, diperlukan pula pemupukan yang teratur (Galung, 2010).
Tanaman ini pada bagian bunganya mengandung minyak lemak,
kaempferitin, amaranthin, pinitol, sedangkan pada daun mengandung saponin,
flavonoida, dan polifenol. Tanaman jengger ayam memiliki banyak manfaat dan
kegunaannya antara lain: Mimisan (epistaxis), batuk darah (hemoptysis), muntah
darah (hematemesis), Keputihan (leucorrhoea), Air kemih berdarah (hematuria),
Pendarahan rahim di luar waktu haid (functional uterine bleeding), Haid
berlebihan (metrorrhagia), Infeksi saluran kemih (infeksi traktus urinarius),
Peluruh kemih, Pendarahan pada wasir (hemorrhoidal), Pendarahan pada
lambung atau usus, Radang lambung (gastritis), Radang usus (enteritis), Disentri,
Biduran (urtikaria), gatal-gatal (pruritus), digigit lipan, Nyeri karena
penggumpalan darah, Gangguan penglihatan, dan lain-lain. Bagian yang dapat
dimanfaatkan pada tanaman ini adalah bunganya, jemur bila ingin disimpan
(Lestari, 2015).
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Kunci Determinasi
Kunci determinasi pada bunga jengger ayam Celosia argentea L. var
cristata adalah sebagai berikut :
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12b…13b…14a…15a…109b…
119b…120b…128b…129b…135b…136b…139b…140b…142b…143b…146a…
147a…148b…149a…Fam. 41.Amaranthaceae
Genus : Celosia
Spesies : Celosia argentea L. var cristata
Sumber : Flora
1 b Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari
atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga ………………………..……….…2
2 b. Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit
(dengan batang, poros daun atau tangkai daun) …….…………......….….…3
3 b. Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di
atas ………..…………………………………..……………………....…….4
4 b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga
berlaian dengan yang diterangkan di atas ……..…………………..…….….6
6 b. Dengan daun yang jelas ….……………………….…………………..………
7
7 b. Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya
…………..9
9 b. Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit .…………………..
10
10 b. daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet
………………….............11
11 b. Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun
dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas
…………………………………………………..….……………...………12
12 b. Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama
sekali……………………………………………………...………………..13
13b. Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain (Selain tumbuhan Waktu berbunga tidak
berdaun, dari umbi tumbuh tangkai berbintik yang pada pangkalnya
diselubungi oleh sisik yang merupakan pelepah, sedang pada ujungnya
terdapat bunga tongkol dengan seludang bunga)….………………..….….14
14 a. Daun tersebar, kadang-kadang sebagian berhadapan ………..…………….15
15 a. Daun tunggal, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap
menyirip rangkap (golongan 8) …….….….….….….……………..….
….109
109 b. Tanaman daratan (atau tumbuh) di antara tanaman
bakau….....................119
119 b. Tanaman lain (Selain benalu)
…................................................................120
120 b. Tanaman tanpa
getah…..............................................................................128
128 b. Daun tidak berbentuk ginjal. Bukan rumput-rumputan yang merayap dan
mudah
berakar….........................................................................................129
129 b. Tidak ada upih daun yang jelas, pangkal daun sedikit atau banyak
mengelilingi
batang….................................................................................135
135 b. Daun tidak berbentuk kupu-kupu berlekuk
dua….....................................136
136 b. Susunan tulang daun menjari atau
menyirip…...........................................139
139 b. Tidak ada bekas berbentuk cincin yang melingkar pada
cabang…............140
140b. Kelopak tanpa kelenjar demikian (kelenjar berekat yang berbentuk tombol
atau rambut kelenjar)
…...............................................................................142
142 b. Cabang tidak demikian (Cabang pipih, berruas, bergaris melintang yang
halus. Anak daun, tunas sisi, bunga terletak berseling kiri dan kanan pada
buku batang)
…...........................................................................................143
143 b. Sisik demikian tidak ada (Ujung ranting dan sisi bawah daun tertutup
dengan sisik pipih yang perang emas atau perak)
…................................................146
146 a. Tanaman (bukan buahnya) berduri tempel atau berduri (buah diabaikan)
…..................................................................................................................17
147 a. Rumput-
rumputan…..................................................................................148
148 b. Tanaman tanpa roset akar, tidak berbau
busuk…......................................149
149 a. Bunga kecil, dalam tungkal yang tersusun serupa bulir, tiap tukal dengan
dua duri. Tenda bunga
lepas…........................................................Amaranthaceae
III.2 Klasifikasi
Klasifikasi Tumbuhan Jengger Ayam
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Subclassis : Apetalae
Ordo : Charyophyllales
Familia : Amaranthaceae
Genus : Celosia
Species : Celosia argentea L. var cristata
Sumber : Gembong Taksonomi Tumbuhan
III.3 Aspek Botani
III.3.1 Akar
Gambar : Akar Jengger Ayam (Dokumentasi Pribadi)
Tanaman jengger ayam Celosia argentea L. var cristata memiliki system
perakaran tunggang (Radix primaria), jika akar lembaga tumbuh terus menjadi
akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.Cabang-
cabang untuk memperluas bidang penyerapan air dan zat-zat makanan yang lebih
banyak dan untuk memperkuat berdirinya batang tumbuhan. Akar pokok yang
berasal dari akar lembaga di sebut akar tunggang (Radix primaria)
III.3.2 Batang
Gambar : Batang Jengger Ayam (Dokumentasi Pribadi)
Batang jengger ayam Celosia argentea L. var cristata merupakan batang
berkayu (lignosus) yaitu batang yang biasa keras dan kuat, tegak (erectus) yaitu
arahnya lurus ke atas, bulat (teres),beralur (sulcatus), dan bercabang. Tipe
Batang
percabangannya simpodial yaitu apabila batang pokoknya sukar ditentukan,
karena dalam perkembangannya selanjutnya mungkin lalu menghentikan
pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan
dengan cabang-cabangnya.
III.3.3 Daun
Gambar : Daun Jengger Ayam (Dokumentasi Pribadi)
Daun jengger ayam Celosia argentea L. var cristata merupakan daun
tunggal, bertangkai, letak berseling. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung
meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, warna hijau
dengan sedikit garis merah di tengah daun.
III.3.4 Bunga
Daun
Gambar : Bunga Jengger Ayam (Dokumentasi Pribadi)
Bunga jengger ayam Celosia argentea L. var cristata merupakan bunga
majemuk berbentuk bulir, tebal berdaging, dengan bagian atas melebar seperti
jengger ayam, berlipat-lipat, keluar dari ujung batang, warnanya merah-ungu.
III.4 Taksonomi
Celosia argentea L. var cristata termasuk Regnum Plantae karena
memiliki klorofil, mempunyai dinding sel, serta tidak mampu bergerak aktif.
Termasuk Subdivisio spermatophyta karena merupakan tumbuhan yang
reproduksinya menggunakan biji (sperma). Termasuk Classis Dicotyledoneae
karena mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga, sistem perakaran
tunggang, daun tunggal dengan tulang daun menyirip. Termasuk Subclassis
Apetalae karena hiasan bunga tunggal menyerupai kelopak. Termasuk ordo
caryophyllales (centrospermae) karena merupakan terna dengan daun tunggal, dan
bakal buah beruang satu dengan bakal biji kampilotrop yang terletak pada tembuni
yang sentral. Termasuk Familia amaranthaceae karena susunan bunga menyerupai
bunga Chenopodiaceae, bunga majemuk yang bersifat seperti dikasium yang
selanjutnya tersusun lagi dalam rangkaian-rangkaian yang menyerupai bulir.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan :
1. Celosia argentea L. var cristata termasuk ordo caryophyllales
(centrospermae) karena merupakan terna dengan daun tunggal, dan bakal
buah beruang satu dengan bakal biji kampilotrop yang terletak pada tembuni
yang sentral.
2. Celosia argentea L. var cristata termasuk Familia amaranthaceae karena
susunan bunga menyerupai bunga Chenopodiaceae, bunga majemuk yang
bersifat seperti dikasium yang selanjutnya tersusun lagi dalam rangkaian-
rangkaian yang menyerupai bulir.
3. Celosia argentea L. var cristata memiliki kunci determinasi sebagai berikut
1b…2b…3b…4b…6b…7b…9b…10b…11b…12b…13b…14a…15a…
109b…119b…120b…128b…129b…135b…136b…139b…140b…142b…
143b…146a…147a…148b…149a…Fam. 41.Amaranthaceae
IV.2 Saran
Sebaiknya pencandraan dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama
karena sulitnya ditemukan tanaman Celosia argentea L. var cristata karena
merupakan tanaman hias, yang banyak ditemukan tumbuh liar adalah Celosia
argentea L.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Jengger Ayam. http://id.wikipedia.org/wiki/Jengger_ayam. Diakses pada 23 April puku 18.34 WITA.
Darmojo dan S. Sastrowiyono. 1997. Pencandraan dan Sifar Agronomis Tebu. Balai Penelitian Perusahaan Perkebunan Gula. Pasuruan.
Galung, F.S., 2010. Celosia cristata. http://firmangalung07.blogspot.com/2010/07 /bab-ii-tinjauan-pustaka-ii.html. Diakses pada 23 April puku 18.32 WITA.
Issirep, S., 2005. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Jabar, S.A., 2014. Khasiat Obat dan Manfaat dari Tanaman Jengger Ayam. http://www.asgar.or.id/kesehatan-health/makanan-dan-minuman-sehat /khasiat-obat-dan-manfaat-dari-tanaman-jengger-ayam/. Diakses pada 23 April puku 18.36 WITA.
Lestari, E.R., 2015. Karakteristik Tumbuhan Celosia sp. http://www.distrodoc. com/363599-makalah-saya. Diakses pada 23 April puku 18.30 WITA.
Persi. 2012. Jengger Ayam- Ciri-ciri Tanaman serta Khasiat dan Pemanfaatannya. http://www.tanobat.com/jengger-ayam-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-manfaatnya.html. Diakses pada 23 April puku 18.38 WITA.
Steenis, C.G.G.J.V., 2008. FLORA untuk Sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita. Jakarta.
Tjitrosoepomo, G., 2013. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.