istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

Upload: agus-mahendra

Post on 14-Apr-2018

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    1/29

    Istilah Radiologi

    Istilah Radiologi.

    1. Infiltrat: gambaran densitas paru yang abnormal yang umumnya berbentuk bercak-bercak atau titik-titik kecil dengan densitas sedang dan batas tidak tegas. Merupakan

    gambaran suatu proses aktif paru.

    2. Fibrosis: jaringan parut dengan gambaran umumnya berbentuk garis atau pita denganbatas yang tegas dan densitas yang tinggi. Merupakan gambaran suatu proses lama dari

    peradangan pada paru.

    3. Kalsifikasi : deposit kalsium/kapur yang pada foto toraks memiliki gambaran bercakatau titik dengan densitas yang tinggi menyerupai jaringan tulang, merupakan pertanda

    dari proses lama pada paru.4. Bullae: Suatu kantong berdinding tipis yang berisi udara, umumnya disebabkan oleh

    destruksi alveolus kemudian terisi oleh udara. Bullae biasanya terletak dekat dengan

    pleura/di perifer paru. Gambaranya adalah area avaskuler berbentuk bulat dan berdinding

    tipis.

    5. Kista : Suatu rongga yang spheris, berdinding tipis nongranulomatous, berisi udara,cairan atau semifluid material.

    6. Kavitas: Bentuk rongga udara yang lain dalam paru. Istilah ini biasanya diperuntukkanbagi rongga yang terbentuk akibat nekrosis jaringan, tidak seperti bulla. Dinding yang

    tebal dan tidak teratur merupakan gambaran yang membedakannya dengan bulla atau

    bleb.

    7. Abses: Suatu rongga yang dibatasi jaringan granulasi yang didalamnya terdapat pus.Gambarannya berupa kavitas dengan air fluid level berdingding tebal dengan area

    konsolidasi disekitarnya.

    8. Tuberkuloma : merupakan sarang-sarang perkijuan (caseosa) berbentuk bulat/noduldengan diameter 0,5-4 cm yang terjadi pada TB paru post primer.

    9. Pleural effusion: cairan yang berlebih diantara kedua pleura yaitu pleura visceralis danparietalis, dapat disebabkan oleh infeksi, tumor atau kelainan sistemuk. Gambarannya

    adalah konsolidasi homogen di struktur paru bawah dengan meniscus sign, berjalan dari

    lateral atas menuju ke medial bawah, disebut juga dengan elis line.

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    2/29

    10.Pneumotoraks: Terkumpulnya udara dalam rongga pleura, yang memberikan gambaranberupa area hiperlusen avaskuler di daerah perifer paru. Jika luas akan memberikan efek

    pendorongan terhadap paru (menjadi kolaps), dan pendorongan mediastinum.

    11.Swarte : penebalan pleura akibat penyakit pleura yang kronis (pleuritis ataupneumotoraks berulang) sehingga terjadi penimbunan jaringan ikat dan kalsifikasi.

    12.Tumor paru: Pertumbuhan abnormal dari jaringan paru yang memberikan gambaranberupa konsolidasi. Pada massa yang ganas memberikan konsolidasi dengan batas tidak

    tegas dan tidak teratur dan dapat menyebabkan emfisema setempat, atelektasis,

    peradangan atau efusi pleura. Pada massa jinak gambaran berupa konsolidasi homogen

    berbatas tegas.

    13.Tumor mediastinum : tumor yang terdapat di mediastinum, misalnya tiroid,kistabronkogenik, limfoma dan teratoma. Gambarannya berupa konsolidasi di mediastinum

    atau mediastinum yang melebar, membentuk sudut yang lancip.

    14.Emfisema : suatu keadaan, dimana paru lebih banyak berisi udara sehingga ukuran parubertambah, baik anterior-posterior maupun vertikal ke arah diafragma. Gambaran paru

    menjadi lebih radiolusen, bentuk torak seringkali menjadi kifosis, diafragma letak rendah

    dengan diafragma mendatar dan sela iga melebar.

    15.Kardiomegali : pembesaran jantung yang ditandai dengan CTR (membandingkan lebarjantung dan lebar dada pada foto thoraks PA) lebih dari 50% pada posisi PA.

    16.Elongasi Aorta : seringkali didapatkan pada orang tua, aorta (aorta asenden, arkus aortadan aorta desenden) memanjang, kadang-kadang disertai pelebaran aorta. Aorta asenden

    menjadi batas jantung sisi kanan atas, agak konvek, arkus menjadi lebih menonjol, dapat

    diukur jarak antara arkus aorta dengan pertengahan klavikula yang kurang dari 2 cm.

    17.Dilatasi Aorta : gambaran aorta yang melebar, aorta melebar lebih dari 4 cm dihitungdari procc. spinosus vertebra torakal setinggi arcus aorta.

    18.Kalsifikasi Aorta : gambaran bintik-bintik perkapuran pada proyeksi aorta.19.Edema Paru : pembengkakan paru akibat tingginya aliran darah paru. Gambaran

    corakan bronkovaskular yang meningkat sampai kranialisasi, penebalan dinding

    interlobular dan cuffing peribronkial.

    20.Bronkiektasis : dilatasi bronkus, terjadi karena adanya obstruksi dan peradangan yangkronis. Gambarannya berupa lesi kistik atau cincin-cincin ektasis multipel seperti sarang

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    3/29

    tawon yang umumnya terdapat dilapangan bawah paru, atau gambaran garis-garis

    translusen yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi disekitarnya.

    21.Atelektasis : kolaps paru, gambaran udara/lusensi pada jaringan paru berkurang, dapatterjadi karena sumbatan bronkus oleh karena tumor maupun kelenjar parahiler yang

    membesar. Gambaran radiologis berupa konsolidasi homogen (densitas tinggi), dengan

    penarikan mediastinum ke arah jaringan kolaps, diafragma tertarik keatas dan sela iga

    menyempit.

    22.Pneumonia : merupakan peradangan infeksi non spesifik, gambaran radiologis berupakonsolidasi dapat sebagian atau seluruh paru.

    23.TB paru : infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada paru. Dapat dibagi 2, primerdan postprimer.

    TB primer, terjadi umumnya pada anak yaitu fokus ghon dan penebalan hilus dan

    pelebaran mediastinum, disebut dengan kompleks primer. TB post primer umumnya

    terjadi pada orang dewasa, gambaran lesi polimorfik, dapat berupa kavitas, tuberkuloma,

    infiltrat, fibrosis dan kalsifikasi. Lokasi terutama di lobus atas paru dan segmen apikal

    lobus bawah paru.

    24.TB milier : penyebaran hematogen dari TB dengan gambaran bercak halus multipleberukuran 2-3 mm di seluruh paru.

    25.Metastasis paru : adalah penyebaran tumor di paru dari tumor primer di tempat lain.Gambaran bermacam-macam, dapat berupa nodul multipel, konsolidasi menyerupai

    pneumonia,golf ball, lymphangitic spreadatau efusi pleura.

    26.Pleuropneumonia : proses peradangan pada pleura dan jaringan paru, ditandai opasitasdi mana diafragma menjadi kabur serta gambaran kalsifikasi dari pleura atau penebalan

    pleura.

    27.Inspirasi maksimal : mencakup sampai tulang iga anterior ke-6 dan tulang iga posteriorke-9.

    28.Bentuk iga depan lebih tinggi di sebelah lateral dari pada medial, sehingga iga-iga kirikanan yang sama nomornya kira-kira membentuk hurufV. Iga posterior lebih tinggi di

    sebelah medial dari pada disebelah lateral, sehingga iga-iga kiri kanan yang sama

    nomornya kira-kira membentuk hurufA.

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    4/29

    29.Hidropneumothoraks : adanya cairan dan udara pada rongga pleura. Pada posisi PA dantegak tampak gambaran air fluid level pada rongga pleura dengan sinus kostoprenikus

    yang terisi tanpa corakan bronkovaskular, sudut kostofrenikus tumpul, tidak ada elis line.

    kadang terdapat pendorongan paru ke arah kontralateral.

    30.Persistent Thymus : merupakan thymus yang menetap hingga dewasa, yang normalnyamengecil pada usia dua sampai delapan tahun. Gambaran berupa pembesaran dari

    mediastinum superior yang berbentuk seperti layar atau sayap malaikat.

    Gameshark Radiologi H. Panji Irawan

    Thorax PA

    1. CTR < 50%

    a. Non spesifik

    - tampak corakan bronkovaskular meningkat di kedua lapang paru = bronkitis akut

    - tampak corakan bronkovaskular meningkat di kedua lapang paru, diafragma letak rendah, jantung

    teardrop = bronkitis kronis

    - tampak bercak eksudat menyebar di basal paru kanan = bronkopneumonia kanan

    - tampak bercak eksudat menyebar di basal paru kanan-kiri = BP duplex- tampak perselubungan homogen dengan garis Ellis di Lobus inferior hemithorax kanan, disertai bercak

    eksudat di parahiller kanan = bronkopneumonia + efusi pleura (pleuropneumonia)

    - tampak bercak eksudat di lobus media kanan&inferior paru dengan batas tegas di fisura minor =

    pneumonia lobaris kanan

    - tampak kavitas multipel berdinding tipis di basal paru kanan (dengan/tanpa air fluid level) = pneumonia

    stafilokokus kanan

    - tampak kavitas berdinding tebal di basal paru kanan (dengan/tanpa air fluid level di dalamnya) disertai

    bercak eksudat di sekelilingnya = abses paru kanan

    - tampak bercak kasar di lobus superior kanan = pneumonia aspirasi (pada anak kecil)

    - tampak bercak eksudat tersebar halus merata di kedua lapang paru tanpa fokus primer =alveolitis/bronkiolitis

    b. 1. Proses Spesifik Aktif

    - tampak bercak infiltrat di apex kanan = Proses spesifik aktif kanan

    - tampak kaverna berdinding tebal (dengan/tanpa air fluid level) di apex paru kanan = proses spesifik

    aktif kanan

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    5/29

    - bisa terdapat infiltrat di kedua paru

    - bisa terdapat kaverna besar

    - dapat disertai pneumothorax, efusi pleura, atelektasis

    - dapat spreading bronkogenik (tersebar di seluruh lapang paru, kasar), spreading hematogen (tersebar

    di seluruh lapang paru, halus)

    b. 2. Proses Spesifik inaktif

    - kalsifikasi

    - fibrosis

    - residual cavity

    - Schwarte (lobus superior), Plaque (perselubungan homogen dg/tanpa efek efek tarikan di apical lobus

    superior)

    - Tuberculoma

    c. Efek tarikan

    - Atelektasis (kanan) = tampak perselubungan homogen di apex paru kanan disertai efek tarikan (pada )

    sampai dengan fisura minor

    - Schwarte + Fibrosis (kiri) = tampak perselubungan homogen di apex paru kanan disertai efek tarikan

    (pada )

    - Bronkiektasis = tampak gambaran Honeycomb dengan fibrosis disekitarnya

    - Fibrosis

    d. Efek dorongan

    - Pneumothorax (kanan)= tampak gambaran hiperlusent tanpa corakan bronkovaskuler di

    lateral/seluruh hemithorax kanan, disertai gambaran paru kanan yang kolaps ke arah hilus, efek

    dorongan (jantung, dll) kontralateral dan pelebaran sela iga

    - Efusi pleura (duplex) = tampak perselubungan homogen di sinus costofrenicus kanan&kiri dengan garis

    Ellis Dammeseou (garis meniscus bila efusi sedikit)

    - Pneumothorax + Efusi Pleura = tampak gambaran hiperlusent tanpa corakan bronkovaskuler di

    hemithorax kanan, disertai gambaran paru kanan yang kolaps ke arah hilus, sinus costofrenikus tumpul

    dengan garis meniscus (hidropneumothorax kanan)

    2. CTR > 50%

    - LVH et causa Cardiomiopati = CTR > 50%, batas kiri jantung > 2/3 hemithorax kiri, pinggang jantung

    normal, (tanpa kumis terbalik, tanpa koma terbalik, tanpa bercak transudat)

    - impending decomp et causa Cardiomiopati = CTR > 50%, batas kiri jantung > 2/3 hemithorax kiri,

    pinggang jantung normal, dengan kumis terbalik, koma terbalik, (tanpa bercak transudat di basal paru

    kanan)

    - Decompensatio cordis kiri et causa Cardiomiopati = CTR > 50%, batas kiri jantung > 2/3 hemithorax kiri,

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    6/29

    Apex tertanam, kumis terbalik, koma terbalik, bercak transudat di basal paru kanan

    - impending decomp et causa kelainan katup mitral = CTR > 50%, batas kiri jantung > 2/3 hemithorax kiri,

    pinggang jantung (mendatar/mencembung), gambaran kumis terbalik, koma terbalik, (tanpa bercak

    transudat di basal paru kanan)

    - Decompensatio cordis kiri et causa kelainan katup mitral = CTR > 50%, batas kiri jantung > 2/3

    hemithorax kiri, pinggang jantung (mendatar/mencembung), gambaran kumis terbalik, koma terbalik,

    bercak transudat di basal paru kanan

    - konfigurasi mitral = Pinggang jantung mendatar/mencembung, corakan bronkovaskular meningkat

    - Uremic lung = CTR > 50%, batas kiri jantung > 2/3 hemithorax kiri, tampak bercak kesuraman

    cranialisasi di hemithorax kanan & kiri simetris halus membentuk gambaran batwings (Tanpa kumis

    terbalik, tanpa koma terbalik)

    BNO

    B =

    jumlah udara usus meningkat (meteorismus) -> distensi usus = Coil spring, Hearing bone

    (suspect ileus) -> stepladder (ileus obstruktif) -> free air sickle pada diafragma kanan (ileus perforasi)

    Distribusi udara tidak normal (sentinel loop, udara di usus halus)

    Peritoneal Fatline (menghilang pada peritonitis), Psoas line

    Kalsifikasi = cholelithiasis (batu multipel, mozaic di luar pelviocalices)

    N = Contour ginjal (tampak/tidak tampak/tampak sebagian), nefrolith (dalam contour ginjal), uretrolith

    Menilai batu = densitas (opaque/lusent), bentuk (bundar/oval), struktur (lamelar/radiar), jumlah, letak

    LS = aligment, spur, corpus vertebra, celah sendi menyempit/tdk

    IVP 7 = kontras belum mengisi = penuruan fungsi ekskresi

    nefrolith (di dalam pelviocalices)

    IVP 15 = kontras belum mengisi ureter = penurunan fungsi ekskresi

    Hidroureter, hidronefosis (grade 1 = Tumpul, grade 2 = Flattening, grade 3 = Clubbing, grade 4 = Kistik)

    Striktur (tepi ireguler), peristaltik (tepi reguler)

    (batu = suspect)

    Kingking/tidak

    IVP 30 = v. urinaria penuh

    Pada saluran atas tetap dinilai pelebarannya krn apa?

    IVP PM = fungsi miksi baik/tidak (ada tidaknya sisa kontras di vesica urinaria)

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    7/29

    IVP 120 menit belum mengisi vesica urinaria = gangguan fungsi ekskresi

    Colon inloop

    kontras mengisi sampai ileum terminalis

    Haustra terlihat (baik/tidak baik)

    Filling defect = Ca colon (annular, polipoid, fungiting)

    Indentasi (massa di luar organ yang mendesak), contoh splenomegali

    Additional defect = divertikel/divertikulosis

    String sign = pada post evakuasi, gambaran colitis kronik

    Schuller

    1. Mastoiditis akut

    d = perselubungan homogen sebagian pd mastoid aircell kanan/dg pneumatisasi

    k = mastoiditis akut

    2. Mastoiditis kronis

    d = perselubungan homogen pd seluruh mastoid air cell kanan dengan gambaran sklerotik

    (dengan/tanpa kolesteatom)

    k = mastoiditis kronis kanan (dg/tanpa kolesteatom)

    Eislerr untuk Fraktur Mandibula (mentum, corpus, angulus, procesus)

    Tulang dan sendi

    f = cruris AP

    d = tampak periosteal reaction&osteolitik pd tibia kanan 1/3 (proksimal/distal) disertai soft tissue

    swelling

    k = osteomielitik akut kanan

    f = cruris AP

    d = tampak kloaka, involucrum, squester pada 1/3 (proksimal/distal) tibia kanan

    k = osteomielitik kronis kanan

    Osteoporosis = korteks menipis, densitas menurun, trabekula berkurang

    f = Pelvis

    d = bergesernya caput femur kanan dari acetabulum ke inferior medial

    k = dislokasi coxae kanan ke medioinferior

    f = columna vertebralis cervicalis

    d = cervical tegak

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    8/29

    k = muscle spasme

    f = cranial

    d = discontinuitas os. Frontal

    k = fraktur cranii

    f = pelvis

    d = simpisis pubis meregang

    k = simfisiolisis

    (biasa pd wanita postpartum)

    f = pedis

    d = diskontinuitas

    k = fraktur os tarsal

    f = pedias

    d = diskontinuitas komplit digiti 5, posisi buruk, terdapat kalus

    k = fraktur digiti 5 pedis

    f = cruris kiri AP LATERAL = seharusnya OBLIQUE agar tdk superposisi

    d = diskontinuitas komplit os fibula&os tibia 1/3 distal, posisi buruk, tdk terdpt kalus

    k = fraktur os fibula&os tibia

    f = cruris kiri

    d = terpasang plate&screw os tibia 1)3 distal&terdapat diskontinuitas os fibula 1/3 distal, posisi

    baik,tidak terdapat kalus

    k = fraktur os fibula 1/3 distal, posisi baik, baru

    f = cruris kiri

    d = diskontinuitas komplit os fibula 1/3 distal, posisi baik, tdk terdapat kalus

    k = fraktur cruris kiri

    f = cruris kiri

    d = diskontinuitas komplit os fibula 1/3 distal, posisi baik, terdapat kalus (1 bulan kemudian)

    k = fraktur os fibula 1/3 distal, posisi baik, sudah lama, struktur tulang normal

    f = femur

    d = diskontinuitas komplit os femur, posisi buruk, tdk terdpt kalus = fraktur femur

    d = diskontinuitas komplit os femur, terpasang gips = imobilisasi

    d = terpasang pen&wire dg posisi baik = reposisi

    f = femur

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    9/29

    d = diskontinuitas komplit os femur 1/3 proximal, posisi buruk, tdk ada kalus

    k = fraktur os. Femur

    f = wrist (AP lateral)

    d = diskontinuitas caput radius distal&procesus styloideus ulna distal lepas

    k = fraktur colles

    f = manus (AP - oblique)

    d = hilangnya os. Phalanx distal kiri pd digiti 1 & terdpt soft tissue swelling

    k = fraktur amputasi

    f = manus (AP-oblique)

    d = diskontinuitas inkomplit metakarpal 4 di 1/3 distal, posisi baik, tdk ada calus

    k = fraktur metacarpal 4 baru

    f = artikulasio cubiti (oblique - lateral)

    d = terpasang pen di os radius, posisi baik

    k = reposisi fraktur os. Radius

    f = humerus (AP oblique)

    d = diskontinuitas komplit 1/2 os. Humerus, posisi buruk, tdk ada kalus

    k = fraktur os humerus baru

    f = thorax AP

    d = diskontinuitas costae posterior 4-8, terdpt hiperlusen di soft tissue

    k = fraktur costae posterior 4-8 dengan emfisema subkutis

    f = gelang bahu/shoulder

    d = diskontinuitas os skapula dextra, tdk terdpt kalus

    k = fraktur os scapula dextra, baru

    f = shoulder AP

    d = diskontinuitas komplit 1/3 os clavikula kiri, posisi buruk, calus (-). Terpasang pen di os. Clavicula dg

    posisi baik

    k = reposisi fraktur os. Clavicula

    f = cranium lateral

    d = diskontinuitas os frontal sampai os. Pareital

    k = fraktur linear os. Frontal&os. Parietal

    f = manus & pedis (AP oblique)

    d = pedis -> digiti 1&2 fuse, jumlah jari 4

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    10/29

    k = syndactily

    d = manus -> digiti 2&3 fuse

    k = syndactily

    f = pedis (AP - oblique)

    d = jumlah digiti ada 6

    k = polidactily

    f = cruris kanan (AP - lateral)

    d = terdapat lesi osteolitik, reaksi periosteal, soft tissue swelling pada 1/3 tengah os. Tibia

    k = osteomielitis akut tibia kanan

    f = pedis kanan-kiri (AP - oblique)

    d = permukaan sendi MTP joint 1 kanan tidak rata, sela sendi menyempit, soft tissue swelling, tophi

    k = gouthy artritis

    gout = pedis unilateral

    RA = manus bilateral, tidak ada soft tissue swelling

    TBC = coxae & vertebra

    OA = permukaan sendi tidak rata, sela sendi menyempit di genue, coxae

    F = os. Humerus kiri AP oblique

    D = struktur tulang normal, terdapat diskontinuitas komplit pada os. Humerus kiri, posisi buruk, tidak

    terdapat kalus

    K = fraktur os humerus kiri, 1/3 medial, posisi buruk, baru

    F = lumbosacral AP-lateral

    D = corpus vertebra L3 kecil

    K = kompresi vertebra L3

    F = lumbosakral AP-Lateral

    D = struktur tulang normal, diskus menyempit

    K = Hernia Nucleus Pulposus

    F = antebrachii

    D = diskontinuitas inkomplit di os. Radius & os. Ulna, posisi baik, tidak ada kalus, struktur tulang baik,

    garis epifisis masih ada

    K = fraktur Greenstick

    F = Lumbosacral lateral

    D = tampak L3 bergeser ke anterior

    K = spondilolistesis

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    11/29

    Radiologi Digestivus - dr. Sigit

    Jenis foto

    1. BNO

    Udara usus = normal di gaster&colon, usus kecil tdk boleh ada udara, klo ada udara =

    meteorismus/kembung

    foto polos abdomen 1 posisi (puasa dl) utk kholik abdomen, utk traktus urinarius

    d = terdpt struktur moderately radioopaque sebelah kiri setinggi L3 medial psoas line, terdpt spur dg

    lipping (L2, L3, L4)

    k = batu ureter kiri setinggi L3 & spondilosis (degeneratif)

    Batu/kalsifikasi

    PSOAS line = batu di medial psoas line (batu ureterolith), batu di lateral psoas line (batu nefrolith)

    peritoneal fat line = menghilang pd peritonitis

    d = peritoneal fat line menghilang&dinding usus menebal

    k = peritonitis

    Contour ginjal&proyeksi saluran anatomi

    2. BNO 3 posisi

    utk akut abdomen, ileus obstruktif, ileus paralitik, perforasi

    - supine = terdpt Coil spring appereance (bila 1), terdpt Hearing bone sign (bila >1). Tanda dari ileus

    paralitik

    - lateral left decubitus = terdpt air fluid level, bila ada multiple air fluid level akan membentuk gambaran

    stepladder. Tanda dari ileus obstruktif

    - tegak = terdpt free air sickle di subdiafragma kanan. Tanda perforasi/pneumoperitoneum. Biasanya krn

    appendisitis, thypoid, ulcus gaster/duodenum

    3. OMD/Oesofagus-Mag-Duodenum

    - berdiri

    - supine

    - prone/setengah duduk

    4. Colon in Loop

    - polos/plain

    - kontras spot/bagian perbagian

    - overall

    - post evakuasi

    Mukosa usus

    Ukuran usus

    awalnya BNO dulu, spot 3 foto, overall

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    12/29

    indikasi = divertikel (additional defect), colitis (filling defect)

    d = barium mengisi seluruh colon dengan lancar sampai ileum terminalis, terdapat additional defect

    pada colon caecum, haustra baik.

    k = divertikel, (klo ada banyak = divertikulosis)

    5. CT Scan

    6. USG

    Hepar

    Vesica Felea

    Lien

    Pancreas

    fatty liver = hiperechoic (putih)

    abses hepar = dinding tebal dengan air fluid level

    batu empedu = gambaran massa (hiperechoic bulat dengan posterior accoustic shadow)

    kholesistitis akut = dinding tebal, terdapat batu (hiperechoic bulat dengan posterior accoustic shadow)

    kholesistitis kronik = dinding tebal dengan bentuk deformitas

    Foto kontras

    Esofagogram = biasa dilakukan pd bayi baru lahir, muntah2 terus saat diberi ASI

    d = kontras mengisi esofagus setinggi/sampai cervical 4

    k = striktur esofagus

    Gambaran anatomi gaster

    Intestinum tenue

    Colon

    Rektosigmoid

    Kasus

    1. Fatty liver (USG)

    2. Hepatitis (USG)

    3. Abses hepar (USG)

    4. Striktura Esophagus, penyempitan lumen esofagus dengan batas ireguler setinggi Cervical (?)

    5. Ileus

    6. Perforasi (free air sickel pd diafragma kanan)

    7. Cholecystitis

    8. NEC (ga ada fotonya)

    9. Colitis kronik = dilihat saat post evakuasi, tampak String sign

    10. Divertikel = additional filling/defect

    11. Peritonitis = peritonel fatline menghilang

    Radiologi Traktus Urinarius

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    13/29

    Jenis foto

    1. BNO

    Contour ginjal

    Batu/kalsifikasi

    f = BNO

    d = jumlah udara usus meningkat, distribusi udara usus tidak normal, tampak gambaran sentinel loop.

    Tampak batu (jumlah, bentuk, struktur, lokasi) radioopaque, berjumlah 1, bentuk bulat di contour ginjal

    kanan

    k = nefrolith kanan dengan distensi abdomen

    f = BNO

    d = gambaran batu radioopaque bentuk (lonjong/oval), struktur (lamelar/radier), jumlah 1 dlm rongga

    pelvis di linea mediana

    k = vesicurelith

    2. IVP

    - 7 menit

    Fungsi ekskresi - Pelviocalices

    Nephrogram

    -15 menit

    Pelviocalices

    Ureter

    - 30 menit

    Ureter

    Vesika urinaria

    - Post miksi = Evaluasi pengosongan

    - 60/120 menit

    3. Cystografi

    4. RPG/retrograde pyelografi

    5. CT Scan

    6. USG

    Ginjal

    Vesika Urinaria

    Prostat

    Kasus

    1. Batu urinarius

    2. BPH

    3. Striktur Ureter

    4. Ruptur ginjal/ureter/buli

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    14/29

    F = ivp 30 menit

    D = Tampak gbran batu radioopaque di kiri. Pelviocalises&ureter kiri tdk terisi kontras

    K = batu ginjal kiri dg gang.fungsi ekskresi

    F = Bno

    D = Jumlah udara usus sangat bertambah,tampaik hering bone

    k = Suspect ileus obstruktif

    f = ivp 15 menit

    d = pelebaran pelviocalises kiri, kingking di pangkal ureter kiri

    k = ureter kingking dg hidronefrosis kiri

    f = IVP 7 menit

    d = kontras tdk mengisi pelviocalices kanan dg gambaran batu memenuhi pelviocalises

    k = batu Stockhorn dlm ginjal kanan

    f = IVP 15 menit

    d = pelebaran pelviocalises kiri dg penyempitan lumen ureter tepi ireguler. Tampak batu multipel mozaic

    diluar pelviocalises kanan

    k = hidronefrosis et causa striktur uretra. Cholelithiasis

    f = IVP 30 menit

    d = tampak gambaran sklerotik dengan spur formation/lipping

    k = spondiloartrosis/spondilosis (krn proses degeneratif)

    F = cystogram

    D = mukosa v. Urinaria ireguler, tampak additional filling, tampak identasio

    K = cystitis oleh krn BPH&divertikel

    F = IVP 7 menit

    D = tampak pelviocalises kiri normal, tampak bayangan batu berbentuk corong dg contour ginjal kanan

    membesar

    K = batu pelvis renalis kanan dg gangguan ekskresi& suspect hidronefrosis

    derajat hidronefrosis

    normal = cupping lancip tajam

    1. Cupping tumpul = sumbatan parsial

    2. Cupping rata/flattening

    3. Clubbing/mencembung

    4. Kistik/Medulla tdk terlihat lagi

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    15/29

    Sistem Respirasi - dr. L. Kristanto

    Densitas

    1. Very opaque/sangat putih = logam

    2. Moderately radioopaque = tulang, kalsifikasi, batu

    3. Intermediate = soft tissue, jantung, pembuluh darah, payudara

    4. Moderately radiolusent = lemak, udara usus, udara paru, kartilago

    5. Very lusent/sangat hitam = udara bebas

    Densitas paru normal = moderately radiolusent

    Foto thorax ideal

    1. PA = paling baik, krn jantung berada di depan, bila dg AP tdk bs membedakan pembesaran jantung

    fisiologis/patologis, film di dada, sinar horizontal dr punggung

    2. Tegak = sifat air akan mencari tempat terendah

    3. Inspirasi = diafragma turun kebawah (costae VI), lapangan paru > lapang, jantung terdorong keatas

    4. Endorotasi max = terlihat lengkungan costa I berbentuk 'love sempurna', tulang clavicula terlihat

    bagus, skapula tidak menutupi lapangan paru

    Posisi foto thorax lain

    1. AP = tidak perlu inspirasi dalam, dilakukan pd pasien yg tdk dpt berdiri, pasien dlm posisi berbaring,

    film di punggung, sinar vertikal dr dada

    2. Lateral = utk mengetahui letak sesuatu lebih jelas, seperti massa, Corpus alienum, analisa jantung,

    cairan, tumor

    3. Lateral dekubitus = utk evaluasi cairan yang sedikit < 200 cc pada efusi pleura

    4. Top lordotik = utk membaca apex, contoh = infiltrat pd TB yang tidak begitu jelas dengan foto PA,

    clavikula tidak ikut difoto

    5. CT-scanning

    membuat potongan transversal/axial, longitudinal, coronal. Utk mengetahui kelainan spesifik/lebih

    mendetail, dipotong per cm

    6. Bronchografi

    hampir tidak pernah dilakukan, termasuk radiologi intervensional, selang dimasukkan ke bronkus primer

    lalu dimasukan kontras, skrng sudah tdk dilakukan krn tergantikan dg CT scan

    Pembacaan foto

    1. Hemithorax, dibagi hemithorax kiri dan kanan

    moderately radiolusent (hitam krn ada udara di jaringan paru)

    intermediate (putih krn soft tissue jantung)

    parenkim paru&pleura tdk terlihat

    2. Corakan bronkovaskuler, = gambaran a.pulmonalis&percabangannya. Dilihat 1/3 lateral, apabila

    makin ke lateral makin berkurang = normal. Apabila meningkat = penyakit kronis. Apabila menghilang =

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    16/29

    curiga kolaps paru

    3. Hilus = tempat keluar masuknya pembuluh darah, kelenjar limfe, bronkus, vena. Wajib dibaca pada

    anak2, curiga TB anak (pembesaran KGB bisa dg/tanpa infiltrat, TB milier bs merupakan infeksi primer).

    Pada dewasa = pembesaran vena pulmonalis pd decomp cordis. Penyakit paru akibat kerja =

    Pnemokoniosis

    d = fibrosis disekitar bronkovaskular, nodul tersebar dikedua lapang paru, kelenjar hilus membesar dg

    kalsifikasi egg shell, penebalan pleura, paru emfisematus

    k = Pneumokoniosis

    4. Sinus Costofrenicus. Normal tajam, bila tumpul = ada garis Ellis Damessoe, tanda efusi pleura

    jenis cairan = eksudat, transudat, hemothorax, chilothorax

    bila meningkat sedikit = sinus costofrenicus tumpul dengan garis meniscus cairan

    bila meningkat cukup banyak = perselubungan homogen di basal dengan permukaan cekung dari lateral

    atas ke medial bawah (Garis Ellis Dammeseou)

    d = tampak perselubungan homogen di sinus costofrenicus kanan&kiri dengan garis Ellis Dammeseou

    k = efusi pleura duplex

    5. Diafragma. Normal berbentuk lengkung, diafragma kanan lebih tinggi dr kiri,berada di iga VI, dibawah

    iga VI = penyakit kronis/tanda-tanda emfisema

    6. Pleura. Normal tidak terlihat, yang masih mungkin terlihat = pleura minor

    7. Trakea. Terlihat garis lusent, normal berada ditengah vertebra lurus/tinea mediana, apabila tidak

    lurus = kemungkinan terkena efek tarikan

    bifurcatio trachealis setinggi thoracal V

    8. Tulang-tulang. Intak/tidak, bila destruksi = Tumor Pancoast

    9. Penamaan lapangan, batas kanan dan kiri

    (gambar)

    Kasus-kasus

    1. TB paru dewasa & anak

    A. Minimal lession

    1. Aktif

    - infiltrat pada 1 paru, sedikit, tidak luas, ada di apex, lobus superior, apical lobus lain/diatas fissura

    minor

    infiltrat = sebukan sel radang di parenkim paru, belum menular, bila sudah di bronkus bisa menular

    - kaverna/kavitas kecil

    2. Inaktif = tanpa sisa

    B. Moderately advance

    - infiltrat pada 1 paru, luas (aktif)

    - infiltrat pada 2 paru/duplex (aktif)

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    17/29

    - kaverna besar (aktif)

    - kalsifikasi, fibrosis, residual cavity (inaktif)

    - Pneumothorax (aktif)

    - Aktif bisa mengenai pleura (efusi pleura/hidropneumothorax/pleurisy TB)

    - Schwarte, Plaque (inaktif)

    - Atelektasis (aktif)

    inaktif tidak meninggalkan sisa

    - Bronkiektasis (aktif), Honeycomb apperance = inaktif (pelebaran ireversibel bronkus&percabangannya

    krn radang kronis, cincin&kartilago rusak)

    - inaktif = kelainan menetap/fibrosis

    - Spreding bronchogenik = tersebar di seluruh lapangan paru, kasar tidak merata (aktif)

    - Spreading hematogenik = TB Milier/tersebar di seluruh lapangan paru, halus merata (aktif)

    - Tuberkuloma = sel perkejuan dlm paru (inaktif)

    C. Far advance

    - Destroyed lung

    TB pada anak

    2. TB paru dengan Pleurasy/Hidrothorax

    eksudat = keruh, Rivalta (+)

    eksudat supuratif = pus/Piothorax, krn bakteri nonspesifik

    infiltrat = xantochrom/Putih kekuningan

    chylothorax = putih susu, bendungan di kelenjar limfe

    hemothorax = darah (fraktur iga)

    Xerosanguinis = seperti cucian daging/keganasan

    transudat = bening seperti air, pada DBD, Decomp cordis kiri, gagal ginjal, Rivalta (-)

    Foto Thorax PA

    d = tampak paru kanan kolaps, hemithorax kanan menjadi lebih lusent tanpa corakan bronkovaskuler,

    sinus costofrenikus tumpul dengan air fluid level (bukan garis Ellis)

    k = hidropneumothorax kanan

    3. TB paru dengan Pneumothorax

    d = gambaran paru kanan menjadi hiperlusen tanpa corakan bronkovaskuler, paru kolaps ke arah hilus,

    jantung terdesak ke sisi paru kiri, sela iga kanan melebar, diafragma letak rendah

    k = pneumothorax kanan

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    18/29

    d = tampak paru kanan kolaps, hemithorax kanan hiperlusen tanpa corakan bronkovaskuler, diafragma

    letak rendah, sela iga melebar, tampak kavitas di lobus superior kanan, tampak infiltrat paru kiri

    k = TB duplex dengan pneumothorax

    d = radiolusent tanpa corakan bronkovaskuler di lateral/seluruh hemithorax, gambaran paru yang kolaps

    ke arah hilus, efek dorongan kontralateral, pelebaran sela iga

    k = Pneumothorax

    d = gambaran paru kanan menjadi hiperlucent tanpa corakan bronkovaskuler, paru kolaps ke arah hilus,

    jantung terdesak ke sisi paru kontralateral, sela iga melebar, diafragma letak rendah

    k = pneumothorax kanan

    4. TB paru dengan AIDS

    gambaran jd tidak spesifik, fokus infeksi bisa dimana saja,tidak harus di apex/lobus superior, fokus

    infeksi bisa di lobus media/inferior

    5. Bronkitis akut & kronis

    Foto Thorax PA

    d = CTR < 50%,tampak corakan bronkovaskular meningkat di kedua lapang paru (1/3 lateral lapangan

    paru corakannya besar2)

    k = bronkitis akut

    Foto thorax PA

    d = tampak corakan brokovaskular meningkat di basal kedua lapang paru, gambaran paru menjadi

    hiperlusent (lebih hitam), diafragma letak rendah, jantung teardrop

    k = bronkitis kronis

    Foto thorax PA

    6. Emphysema

    d = gambaran paru menjadi hiperlusent, diafragma letak rendah, jantung teardrop

    k = emphysema

    7. Asma bronkiale

    bisa gambaran bronkitis kronis/emfisema. Merupakan penyakit yang berdiri sendiri dengan patologi

    penyakit alergi

    bronkitis asmatis=bronkitis yg disertai wheezing/gejala asma saat terkena infeksi bronkus

    d = gambaran paru hiperlusen, diafragma menurun

    k = paru emfisematus

    8. Bronkiolitis

    sesak, asidosis, tingkat kematian tinggi pada anak2

    Thorax PA

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    19/29

    d = tampak bercak kesuraman tersebar halus (berupa eksudat) merata di seluruh lapang pandang paru

    kanan&kiri, CTR < 50%

    k = alveolitis/bronkiolitis

    (termasuk golongan penyakit Pneumonia)

    9. Pneumonia aspirasi

    biasa pada bayi sering tersedak saat makan& bisa pada aspirasi mekoneum/amnion

    pada pasien dewasa=post trauma, hilang kesadaran, tenggelam, stroke

    foto thorax AP

    d = tampak bercak kasar di lobus superior kanan

    k=pneumonia aspirasi

    10. Pneumonia

    Bronchopneumonia = bercak kesuraman difus/bercak eksudat tidak teratur/acak2an

    Foto Thorax PA

    d = bercak kesuraman di basal paru kanan/parakardial kanan, CTR < 50%

    k = bronkopneumonia kanan

    Foto Thorax PA

    d = bercak kesuraman basal paru kanan&kiri, CTR < 50%

    k = bronkopneumonia duplex

    Pneumonia lobaris

    konsolidasi yg cepat di satu lobus/segmen paru, biasa krn Pneumococcus

    Foto Thorax PA

    d = CTR< 50%, tampak bercak eksudat di lobus medial&inferior hemithorax kanan dengan batas jelas di

    fissura minor

    k = pneumonia lobaris kanan

    Stafilococcus = pembentukan kavitas-kavitas

    d = tampak bercak kesuraman di basal paru kanan disertai cavitas-cavitas berdinding tipis, dengan/tanpa

    air fluid level

    k = pneumonia stafilokokus kanan

    cavitas = dinding tipis, bisa disertai air fluid level

    caverne = dinding tebal, proses spesifik aktif

    residual cyst = dinding tipis, proses spesifik inaktif

    eksudat = serbukan sel radang yg dibentuk oleh kuman nonspesifik di basal/medial paru

    infiltrat = serbukan sel radang yang dibentuk oleh kuman spesifik di apex/lobus superior

    transudat = cairan hasil transudasi/keluarnya cairan dari intra ke ekstra tanpa sel

    d = tampak perselubungan homogen di Lobus inferior dan lobus medial hemithorax kanan, tampak

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    20/29

    bercak kesuraman di parahiller kanan, CTR

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    21/29

    3. Batas jantung

    kanan = atrium kanan, aorta ascenden, v. Cava superior

    kiri = arkus aorta, pinggang jantung konkaf (tonjolan a. Pulmonalis), apeks jantung = ventrikel kiri

    4. A. Pulmonalis&corakan bronkovaskuler

    vena pulmonalis dpt melebar pada kongesti = kumis terbalik

    arteri Pulmonalis = dpt melebar pada kongesti (koma terbalik)

    5. Pembesaran jantung

    - pericardial efusi = menyeluruh/jantung kendi

    - pembesaran lokal

    Foto Thorax PA

    1. Buat garis horizontal rongga thorax

    2. Buat garis linea mediana

    3. Bagi menjadi 3 bagian

    Foto Thorax Lateral

    - buat garis antara basis jantung - daerah tertinggi jantung

    - bagi menjadi 3 bagian

    segitiga Holtzneck = ruang di mediastinum posterior, memberi gambaran radiolusent yg dibatasi oleh

    aorta desenden dg columna vertebralis

    atrium kanan = bentuk setengah bulatan, melebihi 1/3 diafragma atau 1/3 medial hemithorax kanan

    atrium kiri = pinggang jantung mendatar/mencembung

    ventrikel kanan = melebihi 2/3 medial hemithorax kiri,apex terangkat ke atas, menempel ke sternum / >

    1/3 lateral

    ventrikel kiri = melebihi 2/3 medial hemithorax kanan&apex tertanam, segitiga Holtznecht mengecil

    Kasus

    1. Essential Hipertensi&Secondary

    Hipertensi = LVH

    2. Heart Failure

    decomp kiri = pembesaran jantung kiri, bendungan v. Pulmonalis (kumis terbalik), bendungan a.

    Pulmonalis (koma terbalik)

    Cardiomyopathy -> akibat hipertensi lama, jantung kiri melemah

    Cardiomyopathy -> Penyakit jantung koroner -> obstruksi a. Coronaria -> MCI -> decomp

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    22/29

    Cardiomyopathy

    1. LVH et causa hipertensi -> kongesti ventrikel -> kongesti vena pulmonalis = kumis terbalik/inverted

    Moustache -> kongesti arteri pulmonalis = koma terbalik/inverted coma

    - terjadi transudasi dari pembuluh darah ke jaringan parenkim paru -> tekanan hidrostatik meningkat ->

    edema paru/interstitial

    - terjadi transudasi ke cavum pleura = efusi pleura transudat

    2. LVH et causa Renal failure

    hipoalbuminemia -> transudasi cairan ke jaringan alveolus/edema alveolar = Bercak Batwing (simetris

    kanan&kiri) ''Uremic Lung''

    tidak terjadi kongesti vena pulmonalis&arteri pulmonalis/tidak ada kumis terbalik, tidak ada koma

    terbalik

    3. DHF

    Peningkatan permeabelitas pembuluh darah -> kapiler bocor/lebih mudah dilewati cairan -> transudasi -

    > udema interstitial, tapi hanya pada paru kanan, krn lebih banyak vaskularisasinya drpd kiri, namun yg

    lebih mencolok adalah proses terjadinya efusi pleura yang lebih dominan drpd kongesti vena-arteri

    pulmonal

    4. Kelainan mitral

    secara rontgen tdk dpt dibedakan et causa MS/MR -> perlu echo

    MR -> LVH -> Kongesti -> LAH = pinggang jantung mendatar/mencembung -> kongesti vena Pulmonal =

    kumis terbalik -> kongesti arteri pulmonal = koma terbalik

    MS -> LAH = pinggang jantung mendatar/mencembung -> kongesti vena pulmonalis = kumis terbalik ->

    kongesti arteri pulmonalis = koma terbalik

    3. Edema Paru interstitial

    ada kumis terbalik/kongesti vena, ada koma terbalik/kongesti arteri, + bercak kesuraman di lapangan

    paru

    = tanda decomp cordis

    kalau belum ada edema paru interstitial tapi ada kumis terbalik, ada koma terbalik

    f = Thorax PA

    d = CTR> 50%, batas jantung kiri > 2/3 hemithorax kiri,tampak bercak kesuraman di hemithorax

    kanan&kiri membentuk gambaran batwings

    k = uremic lung

    f = thorax PA

    d = CTR > 50%, batas kiri jantung > 2/3 hemithorax kiri, pinggang jantung menghilang, bersak kesuraman

    di basal paru, gambaran kumis terbalik, koma terbalik

    k = decomp kiri et causa kelainan katup mitral

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    23/29

    f = thorax PA

    d = CTR> 50%, batas jantung kiri > 2/3 hemithorax kiri, Apex tertanam, bercak kesuraman di basal paru

    k = decomp kiri et causa kardiomiopati

    f = thorax PA

    d = CTR> 50%, batas jantung kiri > 2/3 hemithorax kiri, gambaran kumis terbalik, koma terbalik

    k = impending decomp

    Radiologi Mata THT Gigi

    Jenis foto

    Orbita

    Waters -> sinus2

    Schuller

    Eisller -> mandibula

    Panoramic -> gigi geligi

    CT scan

    Pembacaan

    Struktur tulang

    Waters

    1. Kavum nasi

    2. Concha

    3. Sinus-sinus

    Schuller = mastoid air cell utk mastoiditis

    Schuller = os cervical/gigi geligi tdk jd konsen foto

    lateral = os cervical/gigi geligi termasuk

    Eissler utk fraktur mandibula

    Panoramic = gigi geligi (ga keluar)

    Kasus

    Sinusitis

    Mastoiditis

    1. Mastoiditis akut =

    f = Schuller

    d = perselubungan sebagian pd mastoid aircell kanan/dg pneumatisasi

    k = mastoiditis akut

    2. Mastoiditis kronis =

    f = Schuller

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    24/29

    d = perselubungan homogen pd seluruh mastoid air cell kanan dengan sklerotik (dengan/tanpa

    kolesteatom)

    k = mastoiditis kronis kanan (dg/tanpa kolesteatom)

    Adenoid Hipertrofi

    f = lateral

    d = massa densitas jaringan lunak/intermediate

    k = adenoid hipertrofi

    Fraktur Mandibula/Orbita/Os. Nasal

    f = Eislerr kanan

    d = tampak diskontinuitas pada (mentum/korpus/angulus/prosesus) mandibula kanan

    k = fraktur mandibula kanan

    SPN - dr. Revalita

    normal = lusent, dinding sebagai pembatas

    I. AP = orbita = Caldwell

    orbita = bisa melihat fraktur cranium& os. Orbita

    II. Waters

    bisa melihat ruang2 ke 4 sinus

    concha nasalis&septum = lebih jelas dg pemeriksaan fisik

    mulut mendongak -> sinus spenoid dpt terlihat/terbuka

    sinus2

    1. Sinus frontal

    2. Sinus maxillaris

    3. Sinus ethmoid

    4. Sinus sphenoid

    III. True Lateral

    mencari sella tursica, diatas sella tursica ada os. Sphenoid

    sinusitis

    1. Dinding sinus menebal/penebalan mukosa

    2. Airfluid level

    3. Perselubungan seluruh sinus

    paling sering sinusitis menyerang sinus Maxillaris, krn paling besar, bentuk seperti kantung baju dengan

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    25/29

    muara sempit

    pansinusitis bila sinus yg terkena > 2 sinus

    f = waters

    d = terdapat penebalan dinding mukosa pd sinus maxillaris kanan. Terdapat gambaran airfluid level pd

    sinus maxillaris kiri

    k = sinusitis maxillaris duplex

    f = waters

    d = terdpt penebalan dinding mukosa pd sinus maxilaris kanan

    k = sinusitis maxilla kanan

    utk menilai perselubungan sinus maxillaris, bandingkan dengan densitas orbitanya, bila masih = orbita,

    berarti msh normal

    f = waters

    d = penebalan dinding mukosa pd sinus maxillaris kanan, sinus frontalis kiri kecil

    k = sinus frontalis kanan rudimenter dg sinusitis maxillaris kanan

    concha hipertrofi = perselubungan homogen di concha

    f = waters

    d = Terdpt pembesaran concha cavum nasi kanan

    k = concha hipertrofi kanan

    f = waters

    d = tampak perselubungan densitas jaringan lunak dg batas tdk jelas

    k = suspect keganasan

    f = Caldwell

    d = sunray apperance di os. Cranium parietal kanan

    k = osteosarkoma

    Radiologi SSP

    Jenis foto

    1. Cranium = PA & lateral

    2. Kolumna vertebralis = AP, lateral, oblique (utk foramen intervertebralis)

    3. Mielografi. Pungsi lumbal L3-L4 (ga keluar ujian)

    4. CT scan&mielografi bs digabung pemeriksaannya

    Kranium

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    26/29

    1. Struktur tulang. Diskontinuitas (linear, impresi, diastasis/pelebaran sutura)

    2. Kalsifikasi. Fisiologis = falx cerebri menebal, patologis = toxoplasma di cortex cerebri

    3. Vaskular marking = pada dewasa, digital marking = pada anak2

    Columna vertebralis

    1. Allignment. Normal = baik, spondilolistesis = manju columna vertebralisnya

    2. Struktur tulang. Normal sejajar, bila ada spur = mengarahnya ke sendi

    3. Sela intervertebral

    4. Jaringan lunak. Pseudofusiform = abses

    CT scan cranium. Lokasi lobus2nya di sebut

    1. Cerebellum/hemisphere

    2. Cerebellum

    3. Sistem ventrikel

    4. Cysterna

    5. Pons

    6. Gyrii&sulci

    gyrus yg keluar, sulcus yg masuk

    7. Duramater&ruang arachnoid

    lapisan2 dari superfisial ke profundus

    1. Subkutan

    2. Tulang

    3. Epidural

    4. Duramater

    5. Subdural

    6. Arachnoid

    7. Subarachnoid

    8. Piamater

    kasus

    1. TIA

    2. infark cerebri

    3. hemoraghic intracerebral

    4. hemoraghic subarachnoid

    5. hematoma subdural/epidural

    6. hidrocephalus

    7. tumor primer/sekunder

    8. HNP

    9. abses cerebri

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    27/29

    Sistem Reproduksi - Endokrin (dr. Cecil)

    Jenis foto

    1. HSG

    indikasi = infertilitas

    waktu optinum = 9-10 post menstruasi atau tdk haid

    utk hindari kemungkinan hamil&ekstravasasi kontras ke PD yg terbuka refluks (perdarahan)

    kontraindikasi = perdarahan, kehamilan, infeksi di genitalia

    Foto 2x (sblm ada spill, stlh ada spill -> tumpahan kontras ke cavum abdomen)

    Yang dibaca

    1. Cavum uterii

    2. Tuba falopii

    3. Spill

    Memasukan kontras melalui canalis servicis sampai kavum uteri-tuba fallopii, ada efek terapi kalau ada

    sumbatan -> spill (-), dengan kontras dapat membuka sumbatan

    2. Sella tursika

    proyeksi harus True Lateral

    Ukuran/bentuk normal = 1x1

    Struktur tulang

    - menilai ada/tdknya erosi dorsum sela = dinding kasar

    - menilai ada/tdknya destruksi prosesus clinoideus

    3. USG

    Uterus

    Ovarium

    Thyroid

    Pancreas

    Testis

    Mammae = menggunakan transducer ke 4 area mammae.

    Hiperechoic

    Anechoic = hitam/cairan

    Hipoechoic

    USG abdomen reproduksi, vesica urinaria harus penuh

    4. Mammografi

    posisi foto = cranio-caudal&oblique. Jaringan ditekan 4-5 cm agar Scatter&blurring hilang

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    28/29

    5. CT-scan

    Kasus

    1. Infertilitas

    Foto HSG

    d = kontras mengisi ke kavum uteri & kedua tuba, spill (+) di 2 tuba

    k = tuba paten bilateral

    Foto HSG

    d = kontras mengisi cavum uteri, tuba kanan&kiri, spill (+) di tuba kanan, pembesaran tuba kiri, spill (-) di

    tuba kiri

    k = hidrosalpinx tuba kiri non paten, tuba kanan paten

    foto HSG

    d = kontras mengisi cavum uteri&tuba kanan kiri, pembesaran di tuba kanan kiri, spill (-) kanan kiri

    k = tuba non paten bilateral, hidrosalpinx bilateral

    foto HSG

    d = kontras mengisi cavum uteri, tuba kanan kiri, spill (+) di tuba kanan kiri

    k = kelainan kongenital uterus bicornu dg tuba paten bilateral

    foto HSG

    d = kontras mengisi cavum uteri dg filling defect di fundus uteri, kontras mengisi kedua tuba

    k = massa fundus uteri

    2. FAM

    Mammografi = hiperdens, berbatas rata tegas, terdapat Halo, bercak kalsifikasi kasar

    USG = hipoechoic homogen, batas tegas rata, lateral echoic shadow, posterior enchancement

    Ca Mammae

    Mammografi

    - primer = massa hiperdens dg batas stellata/komet, ada mikrokalsifikasi

    - sekunder = retraksi kulit / papilla kepadatan asimetris. Pembesaran kelenjar limfe axiler, tidak terdapat

    Halo

    USG = massa berbatas ireguler, massa echo heterogen, dengan Posterior Acoustic Shadow

    3. Kista mammae

    Mammografi = hiperdens rata berbatas tegas

    USG = anechoic, lateral echoic shadow, posterior enhancement

  • 7/30/2019 Istilah radiologi pentingdbvhjsbvbvbdsjvjsdbjvbsdkjbvsakjbvjksab

    29/29

    Abses mammae

    Mammografi = hiperdens, batas tebal tidak rata, tidak berbatas tegas

    USG = hipoechoic dg debris, dinding tebal tidak begitu rata, lateral echoic shadow, posterior

    enchancement

    4. Goiter/struma

    5. Thyroid Cyst

    6. Mioma uteri

    7. Kista ovarium

    8. Hidrokel testis

    9. Epididimitis